Aku tak tahu pasti, apa sebenarnya yang menarik darinya. Keengganan
dalam berkomunikasi dan mempublikasi diri menjadikan dia sosok yang dingin tak tersentuh.
Mungkin, itu salah satu hal yang membuatku penasaran. Aku nyaris tak menemukan
apapun tentang dia. Hanya satu website yang menulis namanya vartajogja dan
kompasiana.
Sudah bukan waktunya berperang dengan rindu diusia yang tak
lagi muda. Cinta, hanyalah alasan seseorang untuk bereproduksi, entah kata-kata
siapa. Aku sedikit menyetujuinya, amakanya aku tak ingin jatuh cinta. Aku tak ingin menikah. Tapi, apakah aku terlalu tak punya kerjaan sampai membiarkan wajah dan
suaranya yang berat mmenuhi otakku?
Sialan.
Kemarin, aku ngobrol tak sampai 1 jam. Aku memandangnya
sesekali menyembunyikan betapa groginya aku bercakap-cakap dengan sastrawan
yang hanya kubaca tulisannya dalam media. Bertatap muka langsung membuatku
sedikit aneh. Aku mendengarkan semua cerita tentang perjalananyaa menjadi wartawan
senior sejak 1993.
Beberapa hal yang kuingat,dia mengatakan:
aku tak suka memaksa
Saya kan wartwan, ya cari turun sendiri
Nggak enak kalau meminta terus sama oenulis lain
Dia tipe yang tak suka berbasa-basi. Tulisannya singkat,
tanpa haha hehe. Menandakan bukan sosok ceria yang bisa diajak bercanda.
Penyuka senja dan musik rock